Maya's POV Hatiku serasa berhenti berdetak melihat tubuh Will yang tergeletak tak bergerak Darah segar mengalir membasahi lantai, menciptakan genangan merah yang menyeramkan. Dunia seolah melambat, setiap detik terasa seperti siksaan yang tak berkesudahan. Tiba-tiba, pintu auditorium terbuka dengan keras. Suara derap kaki para polisi yang menyerbu masuk menggema di seluruh ruangan. Aku hanya bisa berdiri kaku, tak mampu bergerak, mataku terpaku pada tubuh Will. Jeritanku pecah, penuh dengan ketakutan yang mendalam. "Tolong! Tolong! Jangan biarkan Will terluka! Pria yang memakai jaket itu adalah penjahatnya,dia mengancamku dengan pisau . Will hanya mencoba melumpuhkannya " Teriakanku menggema, mencerminkan kepanikan dan betapa putus asanya aku. Aku sangat takut Will meninggalkan diriku.