Bab 80. Pengantin Baru Stok Lama.

2374 Kata

Naka tertawa sambil memutar benda bundar di depannya. Bola mata pria itu bergerak ke arah gantungan kaca di depannya. Perutnya sampai sakit karena terus menerus tertawa sepanjang perjalanan. Sebenarnya tidak hanya saat dalam perjalanan. Sedari di rumah, dia terpingkal-pingkal sambil berlari dikejar Zahra pakai vacuum cleaner. “Saya tidak minta Bapak membongkar isi koper saya. Itu privasi saya, Pak. Kenapa Bapak malah mengeluarkan semuanya?” Zahra kesal sekali. Naka susah payah menghentikan tawa. Mata pria itu sampai berair. “Aku berbaik hati membantumu, Sayang.” Sepasang mata Zahra membesar mendengar panggilan Naka. Bulu kuduknya meremang seketika. “Kenapa? Kamu juga harus mulai memanggilku sayang, bukan Bapak.” Naka menghentikan kereta besinya. “Mana usahamu membuatku jatuh cinta? Ka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN