Mall tempat butik yang Zahra dan teman-temannya tuju--petang itu lumayan ramai. Dari awal masuk, bisa dilihat parkiran mobil penuh, pun dengan parkiran kendaraan roda dua juga terlihat cukup padat. Begitu masuk, udara yang terasa sejuk menyapa kulit. Menghilangkan gerah setelah berjalan dari parkiran yang cukup jauh. Pandangan mata mereka disambut gemerlap lampu yang menerangi seluruh bagian tempat tersebut. Suara obrolan, canda, bahkan tawa menyapa gendang telinga. Beberapa orang berdiri berkelompok—terlihat begitu asyik bercerita, lalu tertawa. Manusia dari beberapa generasi berbeda terlihat hilir mudik, keluar masuk bangunan besar yang terdiri dari 5 lantai tersebut. Zahra mengedarkan pandangan mata. “Ayo ke lantai 3. Kata kak Mekka butiknya ada di lantai 3,” ajak Zahra seraya membel