“Bener, kan, Zahra? Ah … pak bos pasti seksi sekali kalau sudah tidak pakai—” “Diam, Mel. Berhenti membicarakan suamiku.” Zahra menghentikan kalimat yang belum selesai Mela ucapkan. Sepasang mata wanita itu melotot. Melirik ketika mendengar suara cekikikan Rara dan juga Nita. “Cepet habisin makanan kalian. Sudah malam. Kalian tidak capek?” “Halah … bilang saja sudah tidak sabar ketemu suami.” “Eh … memangnya pak bos sudah jalan ke sini?” tanya Rara yang kini sudah berhenti cekikikan. Tidak akan nyaman kalau sudah ada bosnya itu. Dia tidak mungkin bisa menggoda temannya kalau ada sang suami. Bisa-bisa langsung dapat SP. Ih ... takut. “Sudah,” sahut Zahra asal. Padahal belum, karena memang dia sendiri belum meminta dijemput. “Ayo, jangan bikin Zahra marah. Kalian mau diminta lagi diskon