Dua orang yang kembali mereguk nikmatnya penyatuan cinta itu lupa diri, sekaligus lupa waktu hingga membuat rombongan mereka menunggu. Seharusnya mereka sudah pindah ke Kanaya Resort 30 menit lalu, namun sepasang suami istri baru stok lama itu masih juga belum turun dari kamar mereka. “Pak Aspri beneran sudah wa pak bos?” tanya penasaran Nita. Wanita yang duduk di sofa bersama teman-teman perempuannya, termasuk Tara itu mengangkat lengan kiri—memperhatikan benda yang melingkari pergelangan tangannya. Bara menjawab dengan anggukan kepala sebelum membuka sepasang bibirnya. “Sudah. Tiga kali.” “Ke Zahra coba. Mel, kamu saja. Coba wa Zahra.” Rara memberi saran. “Tara saja lah. Percuma kalau Mela.” Doni kemudian menoleh ke arah Tara lalu tersenyum. “Tara, tolong telepon Zahra. Minta dia uda