Beberapa menit sebelum Sein terbangun. Kelopak mata Reza terbuka, Reza lalu menoleh, menghela nafas lega saat melihat mata Sein sudah terpejam. Secara perlahan, Reza mengangkat tangan kanannya dari perut Sein. Sein yang merasa terganggu menggeliat, membuat Reza panik, tapi selang beberapa menit kemudian, Sein kembali terlelap. "Untung saja Sein tidak bangun," gumam Reza sambil menghela nafas lega. Reza menuruni tempat tidur, lalu melangkah mendekati Ani. Hal itu Reza lakukan secara perlahan, benar-benar sangat pelan. Reza duduk tepat di balik punggung Ani, mengguncang pelan bahu sang istri. Apa yang Reza lakukan membuat tidur pulas Ani terusik. Ani berbalik menghadap Reza, menatap Reza dengan mata setengah terbuka. "Kenapa Pah?" tanyanya dengan suara serak khas bangu