Bab 51. GGPPM

2181 Kata

“Zain, bangun!” pinta Yanan menarik tangan Zain dengan kencang.  “Apaan sih, Kapten?” tanya Zain dengan suara serak karena menahan kantuk.  “Zain, urusan kita belum selesai,” kata Yanan yang masih mendesak Zain. Bisa tidak bisa, semua harus cepat selesai. Yanan ingin aplikasi itu cepat jadi dan ia bisa merekrut tenaga kerja di dalamnya. Shena masih belum memaafkannya, kalau ia tidak kunjung membuatkan aplikasi entah bagaimana nanti hubungannya dengan Shena.  “Kapten, tidak bisakah Kapten melihat kalau aku sedang tidur? Aku capek banget, Kapten,” keluh Zain.  “Besok aku juga harus ke rumah sakit buat kerja. Aku kebagian shift pagi,” rengek Zain lagi.  “Kamu sudah janji sama aku untuk bantu aku. Sekarang kamu malah begini.”  “Iya aku kemarin janji, tapi sekarang keadaan sudah beda. Aku

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN