Bab 163. Sesal Icha

1071 Kata

“Ya, aku sudah meminta izin, dan mas Fandi mengizinkan.” Andra lega mendengar jawaban Siska. *** Semua terperangah melihat kedatangan Siska bersama Andra. Tampaknya semua memiliki pikiran yang sama tentang Siska yang sekarang terlihat tidak terlalu segar, dengan berpakaian biasa dan dandanan yang juga biasa. Siska yang matanya tertuju ke Vanya berjalan cepat menuju Vanya tanpa memperdulikan yang lainnya. Entah kenapa, Vanya tidak kuasa menahan tangisnya saat melihat mamanya, dia memeluk mamanya erat-erat dan keduanya menangis tersedu-sedu. “Mamaaaa.” “Iya, Sayang. Mama kangen kamu, Naaaak.” Andra lega melihat keduanya yang pada akhirnya bertemu. Dia menghela napas berat, karena sempat pula mengingat masa-masa indah bersama Siska dan Vanya. Tidak menyangka bahwa masa-masa indah itu

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN