Andra ke luar dari kamar mandi hanya dengan handuk di pinggang, dia tersenyum melihat Icha yang masih rebah di atas tempat tidur, dan tidak berselimut lagi. Mungkin penghangat ruangan sudah bekerja dan ruangan menjadi lebih hangat, wajah Icha kemerahan karenanya. Andra mendekati penghangat ruangan dan menurunkan suhunya agar tidak terlalu hangat. Kemudian dia mendekati Icha dan rebah di sampingnya. Icha masih saja sibuk dengan ponselnya, melihat-lihat sosial media.
Andra mendaratkan sebuah kecupan di dahi Icha, dan Icha hanya meliriknya sebentar, seolah menunjukkan ketidaktertarikan.
“Kenapa? Masih mikirin apartemen?”
Icha mengangguk cemberut. Seakan tidak peduli, tangan Andra melepas kancing pertama kemeja Icha, dan langsung menyelinap ke balik baju, meremas salah satu d**a kenyal Ic
