Bab 113. Ambil Saja, Tuan

1012 Kata

“Mana enak buru-buru, Sayang. Harus menikmati ini, dan saya yakin kamu nggak akan bisa melupakan momen ini.” “Icha hanya milik Pak Andra, jiwa raga Icha seutuhnya milik Pak Andra.” “Pintarnya kamu, Icha. Memahami arti cinta yang sebenarnya.” “Icha menikmati cinta Icha, Pak Andra. Nggak salah, kan?” Andra tersenyum hangat memandang wajah Icha yang dia tahu sedang menyimpan kesedihan. Besok pagi, wajah ini tidak akan dia bisa lihat lagi. Andra kembali meneruskan menjilati dan menghisap ketiak Icha, lalu merembet ke d*da Icha. “Aah,” desah Icha saat ujung dad*nya dihisap-hisap Andra dengan lembut. Tanpa sadar, kedua kakinya menekuk lebar, dan Andra menindihnya, menyentuhkan miliknya yang menegang ke milik Icha yang sudah sangat banjir lagi licin. Andra yang berkeinginan menyenangkan I

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN