Pagi yang indah, dan langit yang begitu cerah. Namun tidak secerah hati Amanda. Sejak sahur tadi, wanita itu selalu menunjukkan wajah murungnya dan enggan berbicara. Hingga membuat Jeffrey dan Saskia tidak berani mengganggunya, karena tidak biasanya Amanda bersikap seperti ini. Bahkan ketika jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi, wanita itu tak kunjung keluar dari kamarnya. Membiarkan ketiga anaknya asik bermain sendiri di ruang bermain. “Amanda... Sayang? Keluar atuh, Nak. Masa di dalam kamar mulu? Emang nggak bosen?” Amanda membuka matanya, melihat sang Mama yang sedang berjalan menghampirinya. “Dari tadi Mama tungguin kok nggak keluar- keluar. Bosen nih Mama. Nggak ada temen,” ujar Saskia, seraya mendudukkan dirinya di samping Amanda. “Emang Wati ke mana?” tanya Amanda. “