“Sayang...” Amanda mendempetkan tubuhnya ke tubuh Jeffrey, melihat apa yang sedang dilakukan oleh lelaki itu dengan iPadnya sedari tadi. Saat ini, mereka sedang duduk santai di sofa kamarnya, sedangkan anak- anaknya mereka biarkan bermain di bawah dengan neneknya. “Hmm?” sahut Jeffrey, tanpa mengalihkan pandangannya dari layar iPad. “Aku mau ngomong penting. Boleh?” tanya Amanda. Membuat Jeffrey langsung menolehkan kepalanya, “Ya boleh dong. Mau ngomong apa emang?” “Emm... itu- Amanda menggantung ucapannya dengan wajah yang terlihat kebingungan. Sedangkan Jeffrey memilih untuk terdiam, sambil menatap wanita itu dengan tulus. “Tapi jangan marah ya,” ucapnya lagi. Jeffrey tertawa kecil. Kemudian ia lantas menarik tangan Amanda dan menggenggam jari- jemarinya. “Emangnya aku