Satu jam yang lalu. "Kak Chelsea? Kak?" Gavin, dia menggerak-gerakkan tubuh kakaknya itu dengan lembut, lalu kemudian berubah kasar caranya menggerakkan tubuh Chelsea saat Chelsea bahkan tak bangun-bangun. Dia terlihat pucat dan sedang tidak terlihat baik baik saja saat ini. Kali ini, Gavin mulai panik dan tidak tahu harus melakukan apa, dia bingung tentunya. Dia merasa cemas dan menelan salivanya berkali-kali, dia menggaruk kepalanya dan sikapnya seperti orang yang sedang pusing. "Aduh, mana Mama Papa lagi nggak mendukung kondisinya buat diganggu." Monolognya dengan menggigit ujung jarinya. Dia berpikir sekuat yang dia bisa, apa yang dia harus lakukan, apa dia harus mengganggu ayah dan ibunya atau hanya dia sendiri yang akan mengurus kakaknya. "Panggil Gazza aja ya? Aduh panas ban