12. Marah

1287 Kata

Amanda meneguk minuman yang diberikan oleh Ken dengan cepat. Napasnya memburu, dan tangannya mencengkram botol minumannya dengan erat. Ken menatapnya khawatir. Ia benar-benar merasa bersalah. Seharusnya ia tidak menyuruh wanita itu untuk mengantar lukisan ke ruangan Jeffrey. Dengan begitu, Amanda tidak akan melihat adegan yang benar-benar menyakitkan. "Amanda, are you okay?" tanya Ken. Amanda menarik napasnya, kemudian ia hembuskan secara perlahan. Lalu ia menatap Ken dengan senyuman tipisnya. "I'm fine. Don't worry about me," balas Amanda. Mulutnya memang berkata 'aku baik-baik saja.' Tetapi hatinya serasa diremas-remas. Sekuat mungkin, Amanda menahan air matanya agar tidak keluar begitu saja di depan Ken Arya. "Sorry... jangan sedih ya," ujar Ken. Amanda tertawa kecil. Kata-kata i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN