Tak Akan Ada yang Lain

1430 Kata

Dikta's PoV Aku mengompres menggunakan es batu yang aku buat semalam pada bagian mukaku yang agak lebam dan juga sudut bibir yang luka, akibat pukulan dari Gilang semalam. Teman-temanku gregetan, kenapa aku tak membalas saja pukulan Gilang. Aku tidak mau karena memang pantas mendapatkannya. Gilang begitu peduli dengan Melisha, anggap saja lelaki itu melampiasakan rasa kekecewaanya Melisha kepadaku. Pintu kamarku diketuk dan ada Yoga berdiri di depan ketika aku membukanya. "Kenapa?" tanyaku. "Cek doang, kirain lo belum bangun karena masih kesakitan." "Not too bad." Yoga melangkah masuk, tanpa dipersilahkan seperti semalam juga. "Gue numpang sini dulu. Pusing dengar bini gue pagi-pagi udah ngoceh aja. Perkara tidurnya semalam keganggu pas gue balik ke kamar, masih aja dibahas." Aku t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN