Evan berdiri di balkon kamarnya yang berada di kediaman sang kakek. Tangannya bertumpu pada tralis, udara malam yang dingin menusuk ke dalam pori-pori kulitnya.
"Tinggalkan gadis itu, dan kakek akan carikan gadis yang sepadan dengan keluarga kita."
Ucapan kakeknya masih terngiang-ngiang di telinganya. Dia sadar tanpa Irena membongkarnya pun semua akan sama saja. Namun, dia merasa marah karena gadis iblis itu yang terlalu ikut campur dengan urusannya. Dipikirnya dia akan menyerah begitu saja, tidak semudah itu. Evan akan memperjuangkan cintanya pada Alisha, walau taruhannya harus keluar dari keluarga besar ini sekalipun.
"Sedang memikirkan bagaimana caranya putus dengan wanita jelata itu?"
Evan tersentak dengan suara di belakangnya, lalu menoleh ke sumber suara tersebut.
"s**t!" ma
