"Benar sekali," kata Tania dengan seulas senyum di wajahnya yang cantik. Alisha menaruh satu persatu piring dan cangkir kopi itu ke atas meja di depan Tania. Sejak tadi Adrian masih belum membuka suara, hanya tatapan intimidasi yang dia berikan kepada mantan istrinya itu. "Santai saja, Dri. Aku gak akan berulah," ucap Tania seraya menusuk cake di piring dengan garpu, lalu memasukan ke dalam mulutnya. "Oh, ini lezat sekali," kata wanita itu sembari mengunyah. Tadi siang ketika Tania berkumpul dengan para sahabatnya yang katanya ingin menghibur setelah dia bercerai dari Adrian, dia menikmati cake yang dipesan Wina, temannya itu dan meminta nama tokonya. Itu sebabnya dia langsung ke sini karena jarak toko ini dengan rumah Wina sahabatnya itu searah. "Terima kasih," kata Alisha. "Dud