Penyesalan

1168 Kata

"Abang, ngapain?" Alisha terkejut begitu mendapati Revan tengah berdiri bersandar di samping mobil yang terparkir depan tokonya pagi itu. "Selamat pagi, adikku Sayang," sapa Revan dengan senyum cerahnya dan berjalan menghampiri Alisha. "Tumben," gumam Alisha sembari tangannya hendak mendorong rolling door. "Biar Abang aja," ujar Revan mengambil alih dan langsung mendorong rolling door hingga sampai ke ujung. Alisha melipat kedua tangan di atas perut. "Kenapa nomor mu gak aktif, huh?!" keluh Revan. Pria itu khawatir pada Alisha karena sejak semalam tidak bisa dihubungi. Itu sebabnya dia datang pagi ini takut bila terjadi sesuatu pada adik satu-satunya itu. Sejak sore kemarin Alisha memang sengaja tidak mengaktifkan ponselnya, dia kecewa pada dirinya sendiri telah menyakiti seoran

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN