“Selamat, Nona. Persidangannya berjalan lancar.” Ucapan selamat datang lebih dulu dari Elena yang langsung menyambutnya begitu pintu ruang sidang terbuka. Elena tidak bisa masuk saat itu, sebab pengunjung dibatasi hanya sepuluh orang saja. Itu pun, semua sudah diisi oleh awak media. Meski tidak bisa masuk, Elena tetap bisa melihat semuanya dari live seseorang yang kebetulan ada di dalam. “Anda mau kopi? Camilan? Atau —” “Kopi saja, El,” potong Jena sebelum tawaran Elena makin panjang lagi. Entah sejak kapan, Jena dan Elena jadi sedekat itu sekarang. Bahkan bisa dibilang, El lebih akrab dengan Jena dari pada bosnya sendiri, Dante. Mungkin karena mereka sama-sama seorang wanita, El jadi lebih nyaman berinteraksi dengan Jena. Atau ada alasan lain seperti … Dante terlalu ribet untuk di