tawaran berakhir kenikmatan

1016 Kata
Degh "Tidak mungkin. Apa mungkin mereka salah tangkap?" gumam Cindy penuh ketidak percayaan saat melihat foto orang di balik penculikan Noval yang dikirim oleh bodyguardnya diberi tugas untuk mencari siapa dalang dari penculikan Noval. Karena Cindy tidak percaya, akhirnya Cindy langsung menghubungi salah satu bodyguard yang tadi diberi tugas untuk mencari orang yang menculik Noval. "Kamu yakin, hasil pencarian kamu sudah benar?" tanya Cindy saat ia merasa tidak percaya kalau dalang di balik penculikan Noval itu adalah orang Yang dan di foto itu. "Benar, Nyonya. Semua sudah sesuai." Jawabnya yang membuat Cindy langsung memasukkan kembali ponselnya dan menatap lurus ke depan. Keesokan harinya, karena Cindy tidak ingin ada orang lain yang menginginkan Noval, akhirnya Cindy langsung ke rumah Fina untuk memastikan apakah di rumah Fina ada orang yang mencurigakan. "Tumben Tante kesini?" tanya Noval dengan nada berbisik, karena tidak ingin Fina mendengar nada pertanyaan darinya yang seperti sangat akrab, pasalnya selama ini, yang Fina tahu dirinya dan Cindy tidak pernah akrab. "Panggil mama kamu, aku ingin bicara." Titah Cindy tegas, seraya mendaratkan bokongnya di sofa ruang tamu. Noval yang melihat Cindy terlihat sangat serius, entah kenapa Noval jadi merasa bangga, bangga karena Cindy bisa juga bersikap acuh terhadap dirinya. Noval sedikit menunduk, untuk menyamarkan posisi wajahnya dengan wajah Cindy. "Tante sangat cantik." Bisik Noval yang langsung pergi, dan sialnya, hanya kata-kata murahan itu, berhasil membuat wajah Cindy bersemu merah karena salah tingkah. Berulang kali Cindy membuang nafasnya agar tetap terlihat tenang, sambil menatap punggung Noval yang semakin jauh meninggalkan dirinya untuk memanggil Fina. "Rupanya di sudah mulai nakal." Gumam Cindy dalam hati sambil tersenyum. Fina menuruni anak tangga dengan langkah pelannya. Fina memang belum terbiasa jalan normal, karena Fina masih merasa tubuhnya sedikit lemah, hingga Fina tidak berjalan dengan normal seperti sedia kala. "Ada apa kamu memanggilku?" tanya Fina to the poin "Sebentar lagi, Noval akan magang. Kalau kamu tidak keberatan, aku akan mendatangi pihak kampus, agar mereka menempatkan Noval di perusahaan ku. Tapi, kalau kamu keberatan, aku juga tidak akan memaksa kamu untuk meminta pihak kampus agar Noval magang di perusahaan ku." Ujar Cindy yang tak kalah datarnya. "Aku tidak mau berurusan dengan kampus Noval. Semuanya terserah disana. Yang penting, Noval bisa bekerja dan jadi anak yang baik." Ujar Fina yang membuat Cindy langsung memutar bola matanya jengah. "Aku sengaja meminta izin terlebih dahulu sama kamu, karena kalau perusahaan memang butuh tenaga yang seperti Noval, aku akan menjadikan Noval sebagai sekretaris Ku. Dan aku juga sengaja meminta Noval, itu karena gajinya sudah jelas tinggi." Ujar Cindy tegas, membuat Fina langsung terdiam, karena memang di perusahaan Cindy gajinya sangat tinggi, dan hanya di perusahaan Cindy lah yang memiliki gaji besar. Fina yang merasa tidak bisa memberi jawaban atas pertanyaan Cindy langsung menoleh pada Noval yang tengah berdiri di sampingnya. "Mah, semuanya aku terserah Mama. Kalau Mama nyuruh aku setuju, aku akan setuju. Begitupun juga dengan sebaliknya, kalau Mama ngelarang aku buat setuju, aku juga akan ikut." Kata Noval lembut, yang tidak ingin mempersulit keputusan sang Mama. Fina mulai terdiam sambil menatap Cindy. Sebenarnya, Fina ingin membiarkan Cindy merekrut Noval agar menjadi asistennya, karena Cindy sudah banyak membantu untuk dirinya. Tapi, Fina juga takut karena takut tidak membuat Noval nyaman atau tidak setuju. "Nak, Mama serahkan sama kamu. Kamu putuskan sendiri." Ujar Fina yang membuat kening Noval berkerut. "Kenapa aku Mah? Aku tidak masalah dengan pilihan Mama." Kata Noval cepat "Tapi mama tidak bisa menentukan pilihan yang seharusnya menjadi pilihan kamu, Nak." Ujar Fina seraya mengelus lengan Noval dengan penuh kasih sayang. "Mama pilih saja. Aku tahu, pilihan Mama tidak akan pernah salah." Ujar Noval tegas seraya menggenggam tangan Fina. Cindy yang memang tidak suka banyak drama langsung berdiri dan menyimpulkan kalau Noval tidak bersedia untuk magang di perusahaannya. Padahal, niat Cindy ingin Noval magang di perusahaan nya, itu karena Cindy tidak ingin ada sesuatu bahaya yang akan satagang pada saat Noval magang. "Tidak masalah kalau kalian keberatan dengan tawaran aku. Aku harus ke kantor." Ujar Cindy yang langsung pergi, membuat Noval dan Fina saling pandang. Fina mendesah kasar melihat kepergian Cindy, karena sebenarnya, Fina sangat setuju jika pilihan Noval memilih menjadi sekretaris Cindy. Sayangnya Noval tidak membuat keputusan, hingga Fina merasa sedikit kepikiran, mengingat cukup sering Cindy membantunya, membuat Fina ingin membalas kebaikan Cindy dengan cara Noval bekerja di perusahaan nya. "Mah, aku berangkat ke kampus." Kata Noval seraya mengecup kening Fina dengan sangat lembut. Saat di kampus, Noval terus kepikiran Cindy. Entah kenapa, ia merasa sangat kecanduan akan tubuh Cindy. Hari ini, dosen Noval berupa seorang wanita, dan di mata Noval, dosen di depannya itu adalah Tante semoknya, yang tak lain adalah Tante Cindy. Hari ini, Noval benar-benar sulit untuk fokus, seperti orang yang begitu sangat rindu terhadap Cindy. "Tumben aku tidak bisa berhenti memikirkan Tante Cindy. Kenapa aku jadi kecanduan gini ya sama permainan ranjang Tante." Gumam Noval dalam hati sambil mengacak-acak rambutnya frustasi. Dosen Noval yang melihat Noval seperti banyak pikiran langsung mendekati Noval, dan mengagetkan Noval, hingga Noval tidak sengaja menyebut dosennya dengan sebutan Tante, hingga terdengar suara tawa dari para temannya. "Ada masalah?" tanya dosen Noval yang langsung dijawab dengan anggukan kepala penuh kejujuran dari Noval. "Pergi dan selesaikan masalah kamu. Aku tidak suka ada mahasiswa yang menyepelekan mata pelajaran saya." Ujar dosen tersebut dengan penuh ketegasan, dan Noval pun dengan pelan langsung berdiri, lalu ke luar. Cindy yang tengah sibuk dengan pekerjaannya, terpaksa harus di jeda saat mendengar suara ketukan pintu. Cindy menyuruh tamu tersebut masuk, yang ternyata orang yang datang itu adalah Noval. "Mau apa datang kesini disaat jam kuliah kamu?" tanya Cindy mencoba menahan senyumnya. "Tante, aku mau jadi asisten Tante." Kata Noval langsung mengutarakan apa tujuan ia datang ke kantor Cindy. Mendengar penuturan Noval, Cindy langsung senang dan mendekati Noval, lalu menuntun Noval agar duduk di kursinya. "Aku akan memperkenalkan pekerjaan sebagai asisten, bahkan sebagai CEO sekaligus." Ujar Cindy dengan penuh kesenangan, membuat Noval yang melihat wajah bahagia Cindy langsung menahan tangan Cindy, dan menarik dengan sekali tarikan, hingga Cindy berada di pangkuan Noval. Cindy terkejut saat bokongnya seperti menduduki sesuatu yang sangat keras. "Kamu sedang menginginkan aku?" tanya Cindy seraya menggerakkan bokongnya sengaja menggoda keris Noval.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN