Cindy memimpim bercinta

1039 Kata
"Kamu sedang menginginkan aku?" tanya Cindy seraya menggerakkan bokongnya sengaja menggoda keris Noval. "Tidak, Tante. Ayo ajari aku." Kata Noval seraya mendorong tubuh Cindy hingga turun dari pangkuannya. Noval terpaksa berbohong karena takut Cindy tahu kalau dirinya sejak tadi memikirkan Tante Cindy. Cindy sedikit mengajari Noval, lalu meminta Noval untuk memahaminya. Sedangkan Cindy duduk di sofa. Cindy terus menatap Noval, dan dengan gerakan sexi nya Cindy melepaskan kain segitiga nya, tanpa sepengetahuan Noval. Setelah Cindy berhasil melepaskan kain segitiganya, Cindy kembali mendekati Noval, dan duduk di pangkuan Noval, membuat Noval sedikit terkejut karena ia baru saja ingin memulai belajar Tentang bisnis. Cindy mengelus d**a Noval, dan kembali menggerakkan pinggulnya, hingga Cindy semakin merasakan sesuatu di balik celana Noval yang semakin menonjol keras. Dengan gerakan pelan, Cindy merubah posisinya jadi menghadap pada Noval, namun tetap berada di pangkuan Noval, dan membuka resleting celana Noval, membuat keringat Noval langsung membasahi seluruh wajahnya. Tangan lentik Cindy mulai bergerak mengeluarkan keris besar Noval yang terasa sesak di balik kain segitiga nya, hingga keris Noval langsung menyentuh bibir V Cindy, membuat Noval langsung memejamkan matanya. Tak ingin memberi pemanasan, Cindy langsung mengarahkan keris Noval pada V nya, dan "Akhhhh, Tante… Desah Noval sambil memejamkan matanya saat kerisnya masuk ke dalam V Cindy yang berhasil membuat dirinya candu. "Ini kan yang kamu mau?" kata Cindy seraya mulai bergerak bermain untuk mencari kenikmatan, atau memberi kenikmatan pada Noval, yang ternyata tidak hanya Noval yang kenikmatan, tapi dirinya juga kenikmatan. "Ahhh, Tante. Terus, Tante… Desah Noval yang ikut membantu menggerakkan pinggul Cindy, agar sama-sama kenikmatan. Kali ini Cindy yang memimpin permainan dalam penyatuan mereka kali ini, karena Cindy yang memulainya, jadi Cindy akan mencoba untuk yang memimpin, namun meski cinta yang memimpin kau masih di perusahaan akan membuat novel puas, sama seperti saat novel yang memimpinnya. Jadi sekalipun yang memimpin penyatuan mereka kali ini adalah Cindy, bukan berarti mereka tidak merasa puas tapi mereka sama-sama merasakan kenikmatan yang sangat memuaskan. Peluh keduanya mulai sama-sama menetes dan bahkan saling bercampur, yang artinya mereka sama-sama berjuang untuk mencari kenikmatan. Keduanya sama-sama mengurangi panjang saat mereka sama-sama mencapai klimaks untuk pertama kalinya, dan ini merupakan pimpinan dari Cindy. "Tante, kenapa Tante bisa semahir ini dalam memimpin percintaan kita? Apakah selama ini Tante ada kelas belajar? Bukankah saat aku melakukannya dengan Tante itu yang pertama kalinya? Tapi kenapa Tante malah seperti orang yang sudah terbiasa melakukan ini? "tanya Noval dengan nafas yang masih ngos-ngosan, dan Noval tidak bisa diam saja saat Noval merasa penasaran kenapa Cindy begitu mahirnya memimpin penyatuan mereka kali ini. Keperawanan yang diambil oleh Noval saat menyentuh Cindy, itu tidak menggambarkan atau membuktikan kalau Cindy tidak pernah bersentuhan dengan pria manapun. Anehnya, saat Noval menyentuh Cindy, itu yang pertama kalinya bagi Cindy. Ini benar-benar sangat membuat Noval bingung dan juga penasaran, kenapa Cindy bisa semahir itu dalam memimpin penyatuan. Cindy yang mendengar pertanyaan Noval langsung turun dari pangkuan Noval, dan membersihkan cairan percintaan mereka hingga benar-benar bersih. Noval membaringkan tubuhnya di sofa, sedangkan Cindy memilih masuk ke kamar pribadinya tanpa menghiraukan pertanyaan-pertanyaan Noval tadi. Sebenarnya Noval ingin meminta jawaban Cindy saat ini, hanya saja saat melihat Cindy masuk ke kamar pribadinya, Noval tidak mencegahnya, dan membiarkan Cindy masuk ke kamar pribadinya, karena mungkin saja Cindy merasa kelelahan. Pikir Noval. Setelah cukup lama Cindy berada di kamar pribadinya, Cindy Kembali keluar dan pandangan Cindy langsung tertuju pada Noval, yang ternyata Noval Sudah terlelap. Cindy tersenyum melihat Noval terlelap dengan kancing kemeja yang masih belum terpakai. Dengan cepat Cindy meletakkan satu stel pakaian untuk Noval, dan Cindy meninggalkan Noval sendirian di ruangannya. Karena Cindy ada rapat, jadi Cindy terpaksa meninggalkan Noval sendirian di ruang pribadinya. Baru saja Cindy pergi, Noval sudah bangun dari tidurnya. Noval melihat ruangan Cindy sudah kosong. Noval yang melihat keberadaan pakaian yang tidak jauh dari posisinya, langsung mengambilnya, dan masuk ke kamar pribadi Cindy untuk mandir. Setelah Noval selesai membersihkan diri, Noval mendekati meja kerja Cindy, dan kembali belajar tentang pekerjaan Cindy. Tak terasa, malam telah tiba. Cindy yang mengingat Fina, langsung menghubungi Fina, dan memberi kabar kalau dirinya sedang ada di kantor Cindy. Setelah memberi kabar pada Fina, Noval kembali melanjutkan pekerjaannya. Cindy yang melihat Noval begitu sangat konsentrasi dalam bekerja langsung tersenyum, karena entah kenapa melihat penampilan Noval yang sangat wibawa, membuat Cindy semakin tergila-gila. Cindy semakin cemburu melihat penampilan Noval yang terlihat sangat tampan. "Jangan sampai ada wanita lain disini." Ujar Cindy seraya menyentuh d**a Noval, menunjuk agar di hati Noval hanya ada dirinya seorang. Noval meletakkan pulpennya di atas tumpukan berkasnya, dan menyentuh tangan Cindy yang tengah menyentuh dadanya. "Tante tidak usah takut. Sekalipun ada wanita yang mendekatiku, aku tidak berani untuk menghargainya." Ujar Noval lembut seraya menggenggam tangan Cindy. "Kamu pria tampan. Bisa saja kamu berpaling dari aku kalau kamu dapat wanita yang jauh lebih muda dari aku, di tambah, aku bisa mendapatkanmu karena uang, bisa saja kamu meninggalkan aku karena uang juga kan." Ujar Cindy yang membuat Noval langsung mengepalkan tangannya kuat, karena secara tidak langsung Cindy menghina dirinya hingga tidak memiliki harga diri. "Tante, aku sudah milik Tante sepenuhnya. Hati aku, tubuh aku, bahkan status sebagai istriku sudah Tante miliki. Lalu apa yang membuat Tante ragu." Kata Noval tegas "Aku belum punya cinta kamu." Ujar Cindy yang membuat Noval terdiam. Sepertinya, Noval harus berusaha meyakinkan Cindy untuk percaya kalau dirinya juga mencintai Cindy, meski sebenarnya tidak begitu. Kalau Noval tetap mengaku dirinya masih belum mencintai Cindy, yang ada Cindy terus menghina dirinya. "Tante, sejak aku menyentuh Tante, aku sudah memutuskan untuk mencintai Tante. Jadi aku mohon, Tante percaya kalau aku mencintai Tante, meski aku jujur, aku tidak seratus persen mencintai Tante, tapi setidaknya dihatiku ada selembar cinta untuk Tante." Ujar Noval lembut, hingga membuat hati Cindy berbunga-bunga mendengar ungkapan Cinta dari Noval meski tidak seratus persen. "Baiklah, Sayang. Akan ku tunggu sampai kamu bisa mencintaiku seratus persen." Ujar Cindy seraya mengecup singkat bibir Cindy, membuat Noval sedikit gugup, karena sebenarnya Noval tidak mencintai Cindy, melainkan hanya nafsu. "Kenapa berkeringat, Sayang? Apa tadi aku belum berhasil memuaskan mu? Aku bisa mengulanginya lagi, asal kamu masih kuat." Ujar Cindy setelah melempar beberapa kalimat tanya, membuat Noval langsung tegang saat mendengar pertanyaan Cindy yang menjurus ke ranjang. "Aku kuat, Tante." Kata Noval yang membuat Cindy langsung menyambar bibir Noval dengan begitu rakusnya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN