Gita hari ini mengenakan blouse putih yang di padukan dengan rok selututnya. Untuk wajahnya dia mah boro-boro make up. Dia hanya memakai bedak bayi dengan lipgloss.
Langka bukan pegawai kantoran macam dia?
"Git nanti pakai mobil yang warna merah yha." perintah Vera saat Gita turun untuk sarapan.
"Yah ... emang jadi Pak aku bawa mobil?" Gita harap-harap cemas.
"Jadi!" jawab Saka sambil menyendokkan lauk ke mulutnya.
Ck! Alamat di gerebek temanya inimah, diantara Gita dan teman sedivisinya memang hanya Dela yang memakai mobil. Tapi mobil yang di pakai masih wajar. Lah ini dia disuruh pakai mobil sport! WTF.
"Kalo ga mau bawa mobil ga pa-pa. Tapi pulang pergi bareng Abang." lah baru ngomong nih si kutub.
Apa tadi dia bilang, bareng dia?
"Ogah!" Sembur Gita.
"Yaudah bawa mobil kalau gitu." sahut Vera enteng.
Oke fix! Gita akan jadi pusat hari ini.
ALAMAK!!!
***
Benar bukan apa katanya, saat turun di parkiran tadi banyak sekali pasang mata yang menatapnya.
Gimana ga natap, kalau mobil yang di gunakanya ini cenderung MEWAH. Memang ga ada aturan untuk transportasi sih, tapi kalau gini caranya rencana yang sudah disusunya secara 'apik' bisa bubar ga karuan.
"WOAHHH gila!! Angin mana nih sampai lo bawa mobil ke kantor?!" pekik Dela begitu Gita memasuki kubikelnya.
"Kok lo tau sih?" Gita menyiritkan satu alisnya.
"Lo langsung viral di akun gosip Git, nih lihat!" Dela menyodorkan HP nya dan benar saja ada foto candid nya saat turun dari mobil tadi.
Wah dasar Lambe Turah!
"Tapi gila sih lo Git. Ga ada angin ga ada hujan tiba-tiba lo bawa mobil." Tiyo datang dan langsung nimbrung, tidak lupa kopi sudah ada di tanganya.
"Ck! Bodo ah gue mau kerja hush..hush..." usir Gita malas.
"Wih Git lo bawa mobil sport ke kantor?Habis main sama om-om yha lo?" tuduh Bima.
Gita melotot ga terima. "enak aja lo perut gentong!!" ketus Gita.
"Tapi iya deh Git, setahu gue kan lo ga punya mobil?" heran Dela sambil mengunyah keripik snack nya.
"Itukan setahu lo bukan setahu Gue." Jawab Gita santai, kalo ngomong sama mereka memang harus dibawa santai aja.
"Aaah ... lo anak konglomerat yha?!" tebak Bima sambil menggebrak meja. Untung cuma ada mereka disini.
"Yee kupret! Kalo Gita anak konglomerat ngapain dia ngebabu disini?" Sahut Tiyo membantah argumen Bima.
"Trus masa ada anak konglomerat yang mukanya kayak seonggok upil macam dia!" Sekarang Dela menunjuk Gita.
Gita menggeram. Wahh temanya ini minta di sleding sampai Antartika, Huh!
"Sudah-sudah lebih baik kita mulai kerja, tadi Mbak lihat Pak Joko udah datang."
Mbak Hana yang baru datang langsung menengahi mereka.
Dan acara ngebabu DIMULAI!!!
***
"Git lo dipanggil Pak Joko noh." Tiyo menginfokan sambil memeriksa berkas. Entah apa.
Gita mengernyit. "ngapain, Yo?" Matanya memicing bingung.
"Mana Gue tahu dodol!" Sarkasnya.
Gita mengumpat tertahan, orang nanya baik-baik kok situ nyolot sih?!
Akhirnya Gita melangkah ke ruangan Pak Joko lalu mulai mengetuk.
"Masuk!"
Gita membuka pintunya dan perlahan memasuki ruanganya.
"Bapak manggil saya?" Tanya Gita masih dengan berdiri, mana berani dia nyelonong duduk gitu aja.
"Iya, duduk dulu."
Akhirnya boleh duduk juga. Gita langsung mendudukkan dirinya di kursi didepan Pak Joko.
"Ada apa yha, Pak?" Kening Gita berkerut nampak tidak paham alasan dipanggilnya dia.
Pak Joko nampak hendak menjawab namun kedahuluan deringan telepon nya.
"Sebentar." Lalu Pak Joko beranjak ke Sofa.
"Hm apa?"
"..."
"Iya Laura."
"..."
"Nggak lupa."
"..."
"Hm, jam 19.00, kan?"
"..."
"See you."
TUT!
Dan acara kuping menguping nya selesai. Gita sih ga ada niatan nguping aslinya, cuman kan kedengeran yaudah akhirnya niatan itu ada. Hehe.
Tapi tadi apa katanya? See you? Wah berarti gosip yang beredar benar dong kalau Pak Joko punya pacar. Hihihi pokoknya Gita harus sebarkan kabar langka ini ke teman-temanya.
"Maaf nunggu lama." Ujar nya saat kembali duduk di depan Gita.
Gita hanya bisa tersenyum canggung
"Ga pa-pa kok, Pak." Gita tersenyum simpul, kan lumayan tuh dapet bahan Ghibah.
Bisa Gita lihat Pak Joko nampak berdehem lalu memusatkan pandanganya pada Gita.
"Jadi begini ... saya memanggil kamu karna ingin mengajak kamu pergi." akhirnya itulah lontaran kalimat nya yang keluar.
Gita mengernyit heran, pergi kemana?
"Pergi kemana yha Pak?" tanya dulu dong biar jelas, kan digantung ga enak.
"Ada acara makan malam di keluarga saya dan saya ingin mengajak kamu." Jelasnya.
"Kenapa Bapak ngajak saya?" yha bingung aja gitu, secara karyawan di kantornya kan banyak. Kenapa Gita yang diajak.
"Kamu gamau?!" ujarnya kurang santai.
Siaga satu, taringnya mulai keluar Bung. Gita kalau begini kan hanya bisa mengkeret ditempat.
"Bu-bukan gitu, Pak." bantahnya.
"Trus?" tanya Pak Joko mengintimidasi.
Ini orang emang aura bossy nya terlalu besar, kalau begini dia mana ada pilihan lain coba.
"Maksud saya kan saya nggak kenal keluarga Bapak, jadi ga enak kalo saya ikut acara keluarga begini." kata Gita jujur.
Dia mana kenal keluarga nya Pak Joko ini ntar kalo dirinya dikira kacungnya Bos yang ikut nyempil kan ga lucu. Tunggu dulu ... dia kan emang kacung?!
"Makanya saya ajak kamu buat ngenalin ke mereka." Pak Joko menjawab santai.
Gita melototkan matanya.
APA TADI KATANYA?!
***
TBC.