Vartan terbangun di pagi hari setelah merasakan Neva menggeliat dalam dekapan tubuh polosnya.
'Jam berapa ini?' Pelan dia membuka mata dan mencari jam di dinding. Waktu menunjukkan saat ini pukul empat pagi.
Melihat Neva yang masih terlelap, dia pun makan cepat lembut pening kekasihnya itu lalu bangkit, duduk di tepi ranjang. Hal pertama yang diingatnya adalah ponselnya yang mati. Dia pun mengambil ponsel dari atas nakas lalu menekan tombol aktif.
Telinga suara notifikasi pesan masuk yang membuat hatinya berdesir, pesan dari siapa? Hatinya berdenyut ketika memeriksa pesan itu ternyata dari Diana, terlebih setelah membaca isinya berupa perhatian dan kecemasan dari wanita itu untuknya.
Vartan menatap layar ponsel dengan wajah tegang. Pesan sudah terkirim. Jari-jarinya sempat ingin meng
