Konsep kemudian sudah berpindah tangan. Vartan pasrah kala Neva akan memeriksa siapa pengirim pesannya itu. Jari Neva bergerak lincah bangsa player ponsel, namun suara gerak langkah kaki cepat menghentikan aksinya. “Siapa itu? Siapa yang mau masuk kemari?” panik Neva panik, beralih menetap ke arah pintu yang masih tertutup dan mungkin sebentar lagi akan dibuka oleh seseorang, entah siapa. “Jika ada yang melihat kita berdua ada di sini, tamatlah kita.” Vartan ikut panik, sama seperti Neva. Bagi Neva sekarang tidak penting siapa pengirim pesan itu, yang terpenting sekarang baginya adalah menyelamatkan diri dari tempat ini. Jangan sampai ada yang tahu tentang hubungan mereka. “Vartan bagaimana ini?” Neva semakin bertambah panik ketika sore itu terdengar makin jelas, makin mendekat. Va