Ezra tidak akan balik menantang seorang Helmi Baskara, jika tanpa perhitungan. Tua bangka itu tidak akan asal serang, karena tahu siapa saja yang akan dia hadapi saat memulai perang terbuka. Terlebih kali ini Niko dulu yang datang membawa puluhan anak buahnya menyerbu ke studio Ezra. Lucu jika kemudian anaknya babak belur karena menyerang tempat orang, tapi Baskara tidak terima. Melihat kondisi Niko yang terluka parah, para anak buahnya mulai keder. Apalagi tak lama kemudian Jingga dan mama Hera datang dengan diikuti orang-orangnya. Mereka pilih mundur menjauh daripada bernasib sama seperti tuannya. Menyisakan Hanum yang masih bersimpuh di samping tubuh terkapar Niko. Wajah pucatnya makin menjadi. Takut akan dibuat sekarat seperti Niko. “Belum mati, kan?” tanya Jingga menatap datar Niko