Aluna baru saja keluar dari ruang dosen setelah menyelesaikan pertemuan dengan dosen pembimbing yang baru. Di luar sudah ada Lia yang menunggu sambil membaca buku. Hari ini ia kampus sendirian tanpa ditemani oleh Angkasa. Bukan karena tidak ingin, tapi kebetulan saja jadwal mereka tidak sama. Angkasa harus berangkat lebih awal karena ada kelas pagi, sedangkan jadwal Aluna bertemu dengan Anita sekitar jam 10. Akhirnya Aluna pergi ke kampus bersama dengan Lia dengan menaiki taksi. Angkasa menyuruh Aluna membawa mobil, tapi Aluna menolak karena malas. “Gimana Lun, lancar?” Tanya Lia begitu Aluna ada di hadapannya. “Lancar sih cuma lebih enak sama Miss Friska. Miss Anita agak tegang, tapi nggak begitu masalah, sih. Pinter-pinter mencairkan suasana aja,” jawab Aluna. “Oh begitu. Ya kamu jala