Aluna sedang terduduk di sofa ruang keluarga, setelah sepulang makan siang dengan Angkasa, ia sempat tidur karena lelah. Saat bangun tidur, Angkasa tidak ada di kamar dan ternyata ada di ruang perpustakaan, sedang memeriksa tugas mahasiswanya. Alhasil, Aluna sendirian dan bingung harus melakukan apa. Namun, saat ia melamun, pikirannya justru tertuju pada kejadian tadi siang di kampus. Rasa bimbang dan bingung datang disaat bersamaan, mempertanyakan seperti apa bentuk perasaannya untuk suaminya. Rasa cemburu itu nyata ia rasakan Tapi apa mungkin ia menyukai dan mencintai laki-laki yang sama sekali tidak memiliki rasa kepadanya.
“Enggak! Jangan suka atau bahkan jatuh cinta sama dia.” Gumam Aluna sambil menepuk pipinya hingga meringis sakit. “Tapi kenapa memangnya kalau aku jatuh cinta? Toh
