Arsen terbangun ketika mendengar suara dari arah kamar mandi. Dia menoleh, menyadari sampingnya sudah kosong. Lantas Arsen segera turun dari ranjang, melangkahkan kakinya ke kamar mandi. "Babe," panggil Arsen, ketika mendengar suara orang muntah-muntah di dalam kamar mandi yang tertutup. "Are you okay, honey?" Mengetuk pelan pintu kamar mandi yang dikunci dari dalam. Tak ada sahutan, hanya terdengar suara orang muntah-muntah yang semakin intens. Hal itu membuat Arsen semakin cemas, dia yakin kalau yang sedang muntah-muntah di dalam Kay. Tentu saja memang siapa lagi kalau bukan Kay, mengingat hanya mereka berdua yang menempati rumah besar bak istana kerjaan. "Babe, buka." Arsen menambah intonasi ketukan. "Babe, kamu baik-baik saja kan? Jangan bikin———" Arsen tercekat saat pintu tiba-tib