Arsen menarik Kay kembali ke bungalow, keduanya tidak jadi sarapan di restauran. Kay berjalan mendekat ke samping Arsen yang duduk di tepi ranjang, wajahnya tampak kusut. Entah apa yang sedang mengganggu pikiran suaminya itu. "Kamu baik-baik saja?" Kay mengusap pelan bahu Arsen, duduk di sampingnya. "Maaf," kata Arsen, menoleh ke belakang. "Maaf untuk apa? Memangnya kamu melakukan kesalahan apa?" Kay menaikkan satu alisnya, menatap lekat wajah Arsen. "Karena aku, kita gak jadi sarapan. Aku akan minta Arya untuk membawakan sarapan ke sini." Arsen sudah akan menghubungi Arya, namun dengan cepat tangan Kay menahannya. "Kenapa?" tanya Arsen, heran. "Harusnya aku yang tanya kenapa? Sikap kamu aneh," ucap Kay. Arsen tertunduk, pandangannya kembali mengabur, bersamaan dengan pikirannya y