Kayra terbangun ketika silau matahari mengenai wajahnya, matanya perlahan terbuka. Kay terdiam ketika pandangannya bergerak memperhatikan sekitar, Kay refleks bangun. Matanya terbuka lebar dengan mulut menganga. "Gue di mana?" Kay kembali mengedarkan pandangannya, kamar ini begitu elegan dengan dinding kaca penghubung balkon. Bukan hanya itu pemandangan di luar pun sangat indah, Kay bisa melihat langsung pantai. Pantai? Astaga! Di man ini? Pikiran Kay seketika kacau, Kay meremas rambutnya. Otaknya mulai bekerja dan memproduksi pikiran-pikiran negatif, pertanyaan demi pertanyaan berseliweran. Kay merasa frustasi dengan keadaannya sekarang. "Gue pasti mimpi." Kay menepuk-nepuk pipinya, berharap ia akan terbangun dari mimpi buruk ini. Tapi semua tak berubah, Kay menambah tempo