Khawatir

1890 Kata

Arsen mendengus geli melihat tingkah Kay, wanita itu baru saja sadar jika tidak memakai celana dan langsung lari terbirit-b***t masuk ke kamar mandi. Terkadang Kay memang suka bertingkah konyol dan itu sangat menghibur bagi Arsen, Kay terlihat menggemaskan apalagi jika sedang menahan malu kaya tadi. Pipinya akan bersemu merah mirip Jeng Kellin. “Kay,” panggil Arsen, berjalan ke arah pintu kamar mandi. “Are you oka?” “Ya, saya baik-baik saja. Cuma ... saya mau mandi, iya mau mandi.” Terdengar jawaban dari dalam kamar mandi. “Oke, kalau gitu saya keluar dulu. Kalau ada apa-apa kamu hubungi saya.” “Ya.” Setelah memastikan Kay baik-baik saja, Arsen memutuskan keluar untuk membeli pakaian Kay. Di perjalanan, Arsen menghubungi Daniel.   “Halo, Dan,” sapa Arsen ketika sambungan telepon di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN