Semua lelaki pada dasarnya sama. Mereka semua berengsek! Buaya darat! Hal itulah yang bercokol dalam pikiran Laras, setelah menyaksikan langsung dengan mata kepalanya sendiri. Bagaimana beringasnya Arya, bahkan dengan tidak tahu dirinya memanggul wanita telanjang seperti tadi. Laras bergidik, jijik saat mengingat kejadian tadi di ruangan Arsen. Laras tidak menyangka jika pria yang selama ini berhasil mencuri hatinya ternyata hanyalah seorang laik-laki berensek! Harusnya Laras sadar dari awal. Kenapa ia begitu bodoh dan tidak peka. Arya saja selalu melecehkannya, bukankah tidak menutup kemungkinan jika pria itu juga melakukannya pada setiap wanita yang ditemuinya. Termasuk wanita tadi. “Sialan!” Laras terus mengumpat, menyumpah serapah Arya. Dadanya begitu nyeri, sakit tapi tak berdarah