Berdua

1704 Kata

Bunyi alarm mengusik tidurnya, perlahan ia membuka mata dan mengedarkan pandangannya ke sekiling ruangan lalu berhenti ke pintu yang terbuka. “Lo udah bangun?” Suara Laras menyambutnya. Kay berusaha bangun tapi Kay menahannya. “Tiduran aja, badan lo masih lemes kan?” Kay mengangguk. Tubuhnya memang terasa lemas tak berdaya dan pegal-pegal. Kay menoleh ke Laras yang tengah menyiapkan obat untuknya. “Ras,” panggilnya. “Hm.” Laras menoleh. “Apa yang sebenernya terjadi?” tanya Kay, lagi-lagi ia kesusahan mengingat apa yang terjadi sebelumnya. Kepalanya terasa pusing, setiap kali ia memaksakan mengingat-ingat akan selalu berakhir sia-sia. “Semalem gue nemuin lo pingsan di luar.” Laras berhenti dari aktivitasnya, menatap lekat Kayra. “Apa sesuatu terjadi?” tanya Laras. Terlihat jelas wajah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN