Sudah hampir dua minggu Kay dirawat, kini keadaannya sudah membaik. Dokter juga sudah mengizinkannya pulang. Kay yang duduk di tepi ranjang tampak memperhatikan Laras yang sedang memasukkan beberapa pakaiannya ke koper. “Ras,” panggil Kay. “Ya?” Laras menolehkan kepalanya. “Ada apa?” tanyanya ketika melihat Kay menatapnya penuh tanya. “Gue mau tanya sesuatu boleh?” Laras menatap Kay penuh selidik, entah kenapa ia merasa tidak enak. Pasti kay ingin menginterogasinya gara-gara kejadian kemarin. Laras merutuk dalam hati, berdoa jika dugaannya salah. Jujur saja Laras bingung harus menjawab apa. “Ras.” Panggilan kedua Kay menyadarkan Laras dari lamunan singkatnya. “Ya?” Laras tampak kaget. “Bo-bo ... boleh kok,” jawabnya. Laras memalingkan wajahnya. Kay semakin penasaran, ia yakin ada ya