Ragu

1778 Kata

Keesokan paginya Laras terbangun akibat mimpi buruk, suara mengerikan itu terus terngian di dalam pikirannya. Napasnya memburu, Laras segera meraih gelas di atas nakas. Ia tidak mungkin diam saja, Laras harus memberitahu Arsen. Laras terdiam, tiba-tiba ia teringat ancaman orang itu membuatnya dilema dan ragu. Tiba-tiba ponselnya berdering membuyarkan lamunan Laras, ia tersentak dan langsung mengambil ponselnya di atas nakas. Laras mengangkat telepon tanpa melihat lebih dulu siapa yang meneleponnya, ia mendekatkan ponselnya ke telinga. “LO BUDEG YA, LO GAK DENGER SUARA BEL BUNYI DARI TADI? BURUAN BUKA, GUE CAPEK BERDIRI DI DEPAN PINTU HAMPIR SATU JAM!!” Refleks Laras menjauhkan ponselnya dari telinga, gendang suaranya nyaris pecah gara-gara suara teriakan seperti guntur yang menggelegar.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN