Suara bel menyentak Aksa dari tidurnya, ia terbangun dengan mata masih tertutup rapat. Aksa menghela napas kasar, merutuki siapa pun yang mengganggu tidur nyenyaknya. “Siapa si bertamu pagi-pagi?” gerutu Aksa, ia beranjak turun dari ranjang lalu berjalan ke pintu. “Iya!” teriaknya kesal karena si tamu yang gak sabaran, terus memencet bel apartemennya. “Siapa----“ “Selamat pagi.” Aksa tertegun, ia terpaku ketika membuka pintu dan seorang perempuan menyambutnya. Senyuman manisnya membuat rasa kesal yang sudah di ubun-ubun seketika sirna, tergantikan rasa kagum akan senyum menawan yang meneduhkan hati. “Kayra.” Aksa tersenyum lebar pada perempuan yang berdiri di depannya. Dia Kayra, kekasihnya. “Tumben ke sini pagi-pagi?” Senyum Kayra masih terpatri di wajahnya, ia mengangkat paper bag