Aksa mematikan sambungan telepon, ia sudah bersiap akan pergi ketika ponselnya kembali berdering. Nama Nadira muncul di layar ponselnya, Aksa mengernyitkan dahi. Tidak biasanya Nadira telepon saat ia sedang bekerja. Aksa mendiamkannya sampai layar ponselnya kembali redup, tapi tak lama kembali menyala saat ada panggilan masuk Nadira. Aksa menghela napas panjang, terpaksa Aksa mengangkat telepon Nadira saat ponselnya berbunyi untuk yang ketiga kalinya. “Halo,” jawab Aksa. “Sedang apa?” Aksa mengembuskan napas kasar, gondok mendengar pertanyaan tak penting dari Nadira. “Kamu telepon cuma mau nanya itu?” Aksa mengusap kasar wajahnya, “Tentu saja aku sedang bekerja.” “Oh, sudah makan? Mau aku buatkan bekal makan siang? Kebetulan hari ini aku mau ke rumah mama, jadi aku bisa sekalian mam