Eve tersentak saat ponselnya kembali bergetar. Kali ini pesan dari Bibi Melani muncul di layar: "Nyonya, apakah nyonya masih lama? Bibi takut jika tiba-tiba tuan datang." Hatinya mencelos membaca pesan itu. Pikiran langsung membayangkan apa yang akan terjadi jika Devan benar-benar menemukan mereka. Rasa panik membayanginya, dan tanpa sadar ia mulai menggigit kuku-kukunya, memikirkan apa yang harus dilakukan. Bima, yang sedang mencuci sayuran, melihat gerak-gerik gelisah Eve. Ia menoleh dan memasang ekspresi khawatir. Bima menyeka tangannya dengan handuk, lalu bertanya pelan. "Ada apa? Kamu kelihatan takut." Eve tersadar dari lamunannya, buru-buru mematikan ponselnya dan mencoba memasang senyuman kecil. "Oh, tidak ada apa-apa. Hanya pesan dari orang tua di kampung. Mereka khawatir