“Bukannya… kamu bilang aku harus menuruti semua keinginanmu tanpa bertanya?” balas Naomi dengan suara lirih. Sebelah alis Mikhail terangkat. Awalnya ia tak mengerti maksud kalimat itu. Namun perlahan-lahan, sebuah seringai tipis muncul di bibirnya saat ia paham apa makna di balik ucapan Naomi. Artinya ia bebas melakukan apapun dan Naomi tidak akan protes. Maka tanpa menunggu sedetik pun, Mikhail mengangkat tangannya dan menangkup tengkuk Naomi. “Kamu tahu aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini kan?” bisik Mikhail di telinga Naomi. “Aku tahu.” “Bagus.” Tanpa basa-basi tambahan, Mikhail akhirnya memangkas jarak dan menempelkan bibirnya ke bibir Naomi. Naomi terkesiap meski ia telah bersiap untuk ini. Bibir Mikhail bergerak lembut membelah bibirnya, mengulum, menyesap. Rasa manis