Setelah mendaratkan satu kecupan super singkat di pipi Mikhail, Naomi langsung kabur begitu saja. Meninggalkan Mikhail yang masih mematung tak percaya. Tanpa pikir panjang, Naomi segera kembali ke kamarnya di lantai delapan. Ia masuk kamar dan langsung menuju kamar mandi, mengguyur tubuhnya yang berkeringat dengan air hangat. “Ck, kenapa teringat terus sih?” gerutunya saat bayangan wajah Mikhail yang menyeringai nakal minta cium pipi itu berkelebat. “Tidak tahu malu,” lirihnya kesal. Namun dibanding kalimatnya yang terdengar kesal, warna merah jambu di pipinya masih tak mau juga menyingkir. Entah ia masih tersipu dengan kejadian nanti atau karena ia sedang mandi air hangat sekarang. Demi mengembalikan dirinya untuk tetap tenang dan terpengaruh oleh kejadian kecil itu, Naomi segera naik