Saat Mikhail merasa telah berhasil menjatuhkan Jennifer, ia menjadi sedikit lengah. Maka saat itulah Jennifer mengambil kesempatan terbaiknya. Ia membalik posisi dengan cepat, membuat Mikhail terlentang di matras dan pergerakannya terkunci. Kini, giliran Jennifer yang menekan belatinya ke leher Mikhail. Sementara Igor, sebagai wasit, kembali menghitung dari awal. “Satu… dua….” Mikhail yang tak menyangka dengan kekuatan Jennifer, buru-buru menahan tangan Jennifer agar belati itu tidak menusuk lehernya. “Kamu cukup mengesankan, Dok,” puji Mikhail, setengah mengejek. “Sekarang jawab pertanyaanku.” Jennifer menyeringai, menunduk semakin dekat ke wajah Mikhail untuk berbisik. “Kamu harus berusaha lebih keras lagi untuk membuatku bicara, Mikhail.” Merasakan betapa dekatnya wajah mereka, mel