Belum Move On?

1650 Kata

Mobil melaju pelan di jalanan yang masih basah oleh sisa hujan semalam. Embun menempel di kaca jendela, menciptakan suasana pagi yang dingin dan sunyi. Hanya suara gesekan ban di jalan yang terdengar di antara mereka. Cindera duduk diam di kursi penumpang, menatap keluar jendela tanpa berkata apa-apa. Jemarinya saling menggenggam di pangkuannya, berusaha menahan rasa canggung yang sejak tadi menggantung di udara. Elvan sesekali melirik lewat kaca spion. Ia tahu Cindera terlihat tegang, tapi gengsinya terlalu tinggi untuk memulai percakapan. Akhirnya, dengan nada datar ia berkata, “Kau selalu berangkat sepagi ini?” Cindera sempat menoleh, sedikit terkejut karena Elvan akhirnya bicara. “Tidak juga. Biasanya lebih siang… tapi karena ada yang menjemput, jadi aku menyesuaikan.” Nada suara

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN