"Na, aku pulang!" teriak Tama yang baru saja melangkah masuk ke dalam rumah setelah pulang dari perusahaan. Pria itu berjalan selangkah demi dengan kruk yang membantunya. "Mas, duduk dulu!" titah Nadin, menyuruh Tama untuk duduk di atas sofa. Tama menganggukkan kepalanya, duduk di atas sofa sesuai apa yang Nadin mau. Nadin mulai melepaskan sepatu dan kaus kaki yang Tama kenakan dengan hati-hati. Setelah itu Nadin mengambil sebuah bak kecil berisikan air hangat, merendam kaki Tama di sana. "Kamu enggak perlu ngelakuin ini." Tama menghela nafas. "Kenapa? Dokter yang merekomendasikan agar kaki kamu di rendam air panas setelah beraktivitas di luar." "Aku, kan, bisa sendiri." "Angkat kaki kamu." Nadin bersikap tidak peduli, ia menyuruh Tama mengangkat kakinya, menjauhkan air bekas itu dar