Selain isi perjanjian yang mengatakan bahwa Tama tidak bisa menyentuh Nadin dan tidur bersama tanpa persetujuan wanita itu, ada juga perjanjian-perjanjian di mana Tama tidak boleh menghubungi, bertemu secara sengaja ataupun secara tidak sengaja dengan Yunita.
Tama sangat marah, tetapi ia hanya bisa mengepalkan tangannya dan dengan enggan menyetujui syarat dari Nadin. Saat tanda tangan Tama tergores di atas kertas, tidak ada ekspresi apa pun dari Nadin.
"Kalau kamu mengingkari perjanjian di sini, semua harta yang kamu punya milik Dinda. Tidak terkecuali dan kita akan bercerai," peringat Nadin lagi.
Tama mengangguk, "Oke." Toh, semua hartanya memang akan menjadi milik putrinya kelak. Tidak ada masalah dengan itu. Yang menjadi keberatannya adalah ia bahkan tidak bisa tidur satu kamar den
