Sudah beberapa hari ini Anin tidak menghubungi Faris. Farispun juga tidak menghubunginya, tapi dia masih tahu kabar Faris dari Rani. Rani sendiri tak tahu pasti apa yang terjadi dengan kakak dan calon kakak iparnya itu, tapi dia paham kalau Faris tak boleh tahu dia terus berbalas pesan dengan Anin. “Hei, anak ibu kenapa ini kok murung terus beberapa hari ini? Ada masalah?” Anin yang sedang melamun dikagetkan oleh ibunya. “Gak kok bu, gak ada apa-apa,” jawab Anin sambil tersenyum. “Halah, kamu itu anak ibu, ibu tau kalau ada apa-apa. Sini cerita sama ibu, ada masalah apa? Sama Faris ya?” Anin mengangguk. Selama ini, dia memang selalu menceritakan semua kepada ibunya. Baginya, tidak ada tempat curhat yang lebih baik dari ibunya sendiri. “Emangnya kenapa? Kalian lagi berantem?” “Egak si