31. Tears

1662 Kata

Mark menatap kesal kepada Yohan yang hanya menghela napas panjang. “Hm, itu temanku,” ucap Yohan berusaha berkelit lidah. Bahkan terlihat tak mau menatap mata Mark. “Kamu pikir aku tidak tahu siapa saja temanmu?” Tiba-tiba dari arah pintu, muncul staff yang memberitahu bahwa shooting akan segera di mulai. Yohan berpikir bahwa dia diselamatkan oleh staff itu. Saat Yohan mengekor staff tersebut, Mark menarik bajunya hingga Yohan kembali berjalan mundur. “Aku sudah curiga sejak melihat kalian memakai cincin yang sama! Pulang nanti aku akan ke apartmen kamu! Dan kamu wajib menceritakan semuanya!” ucap Mark dengan nada mengancam. Mark berjalan mendahului Yohan yang merasa mungkin sudah waktunya temannya ini tahu semuanya. Dia hanya berharap Mark bisa menjaga rahasia. *** Mark benar

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN