Aku menutup pintu kamarku dari luar lalu melangkah menuju ruang depan. Rumah ini sudah benar-benar sepi. Padahal tadi betapa ramainya rumah ini. Hanya ada beberapa tim Mrs. V yang sedang merapikan semuanya. Begitu sampai di ruang depan, aku merasa wanita yang datang sangatlah tidak asing. Semakin dekat aku menghampiri wanita yang kini duduk sambil tersenyum padaku. "Hera," ucapku refleks, lalu wanita itu berdiri dan beralih memelukku. "Hera kamu ada di sini?" tanyaku lagi. Hera lalu melepaskan pelukannya. "Jahat ya, nikah nggak bilang-bilang." "Aku pikir kamu masih di Jepang. Aku juga nggak tahu nomormu. Sosmed kamu pun nonaktif. Kalau begitu, gimana cara aku bilangnya?” tanyaku. “Ngomong-ngomong sejak kapan kamu pulang?" "Mungkin genap seminggu, aku juga baru tahu kalau kamu balik k