Mataku belum juga terpejam padahal ini sudah pukul sembilan malam. Sejak dulu aku memang selalu disiplin masalah jam tidur. Entah hari kerja atau akhir pekan, aku selalu berusaha untuk menghindari yang namanya tidur larut malam apalagi sampai begadang. Aku malah terbayang pada hal manis yang Aldi lakukan. Sambil menatap langit-langit kamar, aku membayangkan saat Aldi menggenggam lembut jemariku, menyelipkan rambut di telingaku dan terutama saat ia mengecup keningku. Meski hanya sebentar, tapi sangat bermakna bagiku. Aku tak menyangka di usiaku yang segini masih bisa merasakan kasmaran. Tiba-tiba ponselku berdering tanda ada pesan masuk. Awalnya aku berpikir Aldi yang menelepon, tapi ternyata di layar tertulis nama Rizal. Beberapa saat kemudian aku pun mengangkatnya. “Halo, Dara.” “Iya,