Jujur, jantungku berdetak luar biasa. Aku bingung harus menjawab apa. Ya, aku tahu Aldi benar-benar serius tapi apakah aku sudah seratus persen siap menerima orang baru? Antara siap dan tidak, tak bisa dimungkiri Aldi memang berhasil mencuri hati Elsa, sedikit demi sedikit merambat pada hati ibu dan terakhir hatiku. Hal itu membuatku menjadi lebih yakin padanya, bukan pada Rizal. "Aku akan mencoba," jawabku. "Saya menyayangi kalian bertiga. Kamu, Elsa juga ibu. Saya harap kita bisa menjadi keluarga yang utuh,” jawab Aldi. “Ya ampun maaf, saya yang meminta untuk berbicara dengan panggilan lebih akrab, tapi saya sendiri yang melanggar. Bukan bermaksud nggak konsisten, tapi saya hanya belum terbiasa.” Aku tertawa ringan. “Bukan masalah. Panggil diri sendiri dengan panggilan ternyaman aja,