“Selamat datang, Cantik!” Garrick memberikan sambutan hangat untuk putrinya, berbeda dari biasa. Untuk kali ini, Garrick benar-benar senang karena putrinya sendiri yang meminta bertemu. Biasanya, selalu ia yang memberi perintah untuk membawa Zea menghadap. “Daddy!” Zea berlari kencang menghampiri Garrick, menubruk lalu memeluk ayahnya kuat-kuat. Masih belum cukup dengan itu, ia menghujani pipi Garrick dengan kecupan mesra. “Aku sangat rindu padamu!” “Kau bersemangat sekali, Cassandra!” Garrick terkekeh puas. Inilah kali pertama ia bertemu dengan putrinya setelah menjelma menjadi sosok Cassandra. Dan Garrick sangat puas dengan hasilnya. Tidak sia-sia ia mengambil resiko melakukan proses penanaman ingatan lagi di kepala Zea meski jaraknya belum sampai lima tahun dari yang pertama. Jarak